# Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda,
'Sungguh aku ingin sekali rasanya menyuruh shalat, lalu dibacakan iqamah.
Kemudian aku menyuruh seseorang mengimami shalat berjamaah (menggantikan aku),
lalu aku pergi bersama beberapa orang yang membawa tumpukan-tumpukan kayu bakar
ke rumah orang-orang yang tidak pergi mengerjakan shalat berjamaah, 
aku bakar rumah-rumah mereka dengan api. "(Shahih: Muttafaq Alaih)

# Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 
'Sungguh aku ingin sekali memerintahkan para pemudaku untuk mengumpulkan 
tumpukan-tumpukan kayu bakar, kemudian aku pergi mendatangi kaum 
yang mengerjakan shalat di rumah-rumah mereka tanpa udzur, lalu aku membakar 
rumah-rumah mereka.'" [Kata Yazid bin Yazid -salah satu perawi Hadits ini] aku katakan kepada 
Yazid bin Asham [dalam suatu riwayat]: "Wahai Abu Auf! Jum'at lebih penting atau lainnya?" 
Dia menjawab, "Pekak kedua telingaku, sekiranya aku tidak mendengar Abu Hurairah yang 
beliau kutip dari Rasulullah SAW, bahwa Beliau SAW tidak menyebutkan shalat Jum 'at dan 
juga shalat yang lain.(Shahih), selain ungkapan: "Laisat bihim illatun (tanpa ada udzur)."

# Dari Abdullah bin Mas'ud RA, dia berkata, "Peliharalah dengan baik lima shalat 
ini ketika dikumandangkan adzan, karena lima shalat jamaah itu termasuk di antara 
beberapa jalan petunjuk. Sesunggunya Allah telah memperlihatkan jalan-jalan petunjuk 
kepada Nabi-Nya SAW. Sungguh kami benar-benar ingat, bahwa tak seorang pun yang 
meninggalkan shalat berjama'ah, kecuali orang munafik yang jelas kemunafikannya. 
Sungguh kami ingat, bahwa seseorang itu dituntun antara dua orang di kanan kirinya, 
sampai dia diberdirikan di shaf shalat. Tak ada seorang pun di antara kamu, 
kecuali mempunyai masjid (tempat shalat) di dalam rumahnya. Seandainya kamu 
mengerjakan shalat dalam rumahmu, lalu meninggalkan masjid-masjid kamu, 
berarti kamu telah meninggalkan sunah-sunah Nabi kamu, dan jika telah meninggalkan 
sunah Nabi kamu, pasti kamu telah kafir.(Shahih: Muslim) dengan lafazh,
"ladhalaltum (pasti kamu tersesat), dan inilah yang lebih terjaga.

# Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa 
yang mendengar panggilan adzan, sementara tidak ada udzur yang menghalanginya 
untuk memenuhi panggilan adzan tersebut, maka tidaklah diterima dari padanya 
shalat yang telah dikerjakannya." Para sahabat bertanya, 'Apakah udzur itu?" 
Beliau SAW menjawab, "Takut bahaya atau sakit." (Shahih), tanpa ada kalimat 
tentang "Udzur ", dan juga dengan lafazh "La shalaata lahu (tidak ada shalat baginya).

# Dari Ibnu Ummi Maktum, bahwasanya dia pernah bertanya kepada Nabi SAW, 
maka dia berkata, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya saya seorang laki-laki yang buta, 
rumah jauh, dan penuntun jalan saya tidak serasi dengan saya. Karena itu, apakah 
ada keringanan buat saya untuk Shalat di rumahku? "Beliau bersabda, "Apakah 
kamu mendengar seruan adzan?" Kata Ummi Maktum, "Ya, beliau SAW bersabda, 
Aku tidak mendapatkan keringanan bagimu (untuk meninggalkan Shalat berjamaah)'" 
(Hasan: Shahih)

# Dari Ibnu Ummi Maktum, beliau berkata, "Wahai Rasulullah! sesungguhnya di kota
Madinah banyak binatang berbisa dan binatang buasnya. " Nabi SAW bersabda, 
"Apakah kamu mendengar seruan adzan 'Hayya 'alash shalaah, Hayya 'alal falaah?'
Karena itu, penuhilah!" (Shahih)

[Dikutip dari Shahih Sunan Abu Daud 1/224-227 - Bab Shalat - Ancaman meninggalkan shalat berjamaah]